Dalam rangka memperingati Hari Aids Sedunia yang jatuh pada tanggal 1 Desember 2010, Pusat Informasi dan Konseling Mahasiswa Andalas Group (PIKM AG) menggelar beberapa aksi peduli dengan mengusung tema "Hentikan Aids, Jaga Janjinya, Semua Berani Bersuara" .
PIKM Andalas Group menggelar acara diskusi terbuka seputar HIV/AIDS yang dilaksanakan pada tanggal 1 Desember 2010. Selain diskusi terbuka, PIKM Andalas Group juga menggelar aksi bagi-bagi pita merah dan aksi tanda tangan disekitar lingkungan kampus Universitas Andalas. Pada Pukul 09.00 WIB, PIKM AG membagi-bagikan pita peduli dan leaflet yang berisikan informasi seputar HIV/Aids secara umum kepada Mahasiswa Universitas Andalas dan masyarakat sekitar kampus. kegiatan selanjutnya, tepatnya pukul 14.00, bertempat di gedung PKM UNAND lantai 1, PIKM AG menggelar diskusi terbuka dengan tema "Hentikan Aids, Jaga Janjinya, Semua Berani Bersuara". Diskusi tersebut dihadiri oleh mahasiswa-mahasiswa UNAND dan siswa-siswi SMA sekota Padang. Narasumber pada diskusi ini diantaranya dari BKKBN Provinsi Sumbar, PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) Sumbar dan KPAP (Komisi Penanggulangan Aids Provinsi) Sumbar.
Berbicara seputar Hari Aids Sedunia (HAS), HAS pertama kali dicetuskan pada Agustus 1987 oleh James W. Bunn dan Thomas Netter, dua pejabat informasi masyarakat untuk Program AIDS Global di Organisasi Kesehatan Sedunia di Geneva, Swiss. Bunn dan Netter menyampaikan ide mereka kepada Dr. Jonathan Mann, Direktur Pgoram AIDS Global (kini dikenal sebagai UNAIDS). Dr. Mann menyukai konsepnya, menyetujuinya, dan sepakat dengan rekomendasi bahwa peringatan pertama Hari AIDS Sedunia akan diselenggarakan pada 1 Desember 1988. Sehingga kini, Hari AIDS Sedunia diperingati setiap tanggal tanggal 1 Desember. Dengan maksud untuk menumbuhkan kesadaran terhadap wabah AIDS di seluruh dunia yang disebabkan oleh penyebaran virus HIV.
Seperti yang kita ketahui bersama, kasus HIV di Indonesia terus meningkat dari tahun ketahun. Pada periode triwulan kedua tahun 2010 terdapat penambahan kasus AIDS sebanyak 1.206 kasus. Sebanyak 36 kabupaten/kota dari 16 provinsi melaporkan hal tersebut yaitu NAD, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu, Kepulauan Bangka Belitung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Bali, NTB, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Maluku Utara.
Dengan demikian, sampai tanggal 30 Juni 2010, secara kumulatif kasus AIDS yang dilaporkan sejak tahun 1978 berjumlah 21.770 dari 32 provinsi dan 300 kabupaten/kota. Rasio kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 3:1. Kasus terbanyak dilaporkan dari Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Papua, Bali, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Riau dan Sumatera Barat. Rate kumulatif kasus AIDS nasional sampai 30 Juni 2010 adalah 9,44 kasus per 100.000 penduduk. Rate kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan dari Provinsi Papua (14,34 kali angka nasional), Bali (5,2 kali angka nasional), DKI Jakarta (4,4 kali angka nasional), Kep. Riau (2,4 kali angka nasional), Kalimantan Barat (1,8 kali angka nasional), Maluku (1,5 kali angka nasional), Bangka Belitung (1,2 kali angka nasional), Papua Barat, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat, Riau (1,0 kali angka nasional).
Proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 20-29 tahun (48,1%), diikuti kelompok umur 30-39 tahun (30,9%), dan kelompok umur 40-49 (9,1%). Sementara cara penularan terbanyak adalah melalui hubungan heteroseksual (49,3%), Injection Drug User / IDU (40,4%), Lelaki Seks Lelaki (3,3%) dan perinatal (2,7%).
Proporsi kasus AIDS yang dilaporkan meninggal sebesar 19,0%. Infeksi oportunistik yang terbanyak dilaporkan adalah TBC (10.648 kasus), diare kronis (6.392 kasus), Kandidiasis oro-faringenal (6.412 kasus), Dermatitis generalisata (1.623 kasus), dan
Limfadenopat generalisata persisten (770 kasus).
Sementara untuk kasus HIV positif, sampai dengan 30 Juni 2010 secara kumulatif berjumlah 44.292 kasus dengan positive rate rata-rata 10,3%. Jumlah kasus baru pada triwulan kedua 2010 sebanyak 3.916 kasus. Daerah yang paling banyak terjadi kasus HIV positif adalah DKI Jakarta (9.804 kasus), Jawa Timur (5.973 kasus), Jawa Barat (3.798 kasus), Sumatera Utara (3.391
kasus), Papua (2,947 kasus) dan Bali (2.505 kasus).
Sampai saat ini HIV/AIDS belum ada vaksin maupun obatnya. Obat yang ada adalah (ARV=Anti Retroviral Virus) yang berfungsi hanya untuk menekan perkembangan virus. Perawatan HIV di Indonesia sudah dimulai sejak tahun 2005 dengan jumlah yang masih dalam pengobatan ARV pada tahun 2005 sebanyak 2.381 (61% dari yang pernah menerima ARV).
Kemudian sampai 30 Juni 2010 terdapat 16.982 ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) yang masih menerima ARV (60,3% dari yang pernah menerima ARV). Jumlah ODHA yang masih dalam pengobatan ARV tertinggi berasal dari DKI Jakarta (7.242), Jawa Barat (2.001), Jawa Timur (1.517), Bali (984), Papua (685), Jawa Tengah (575), Sumatera Utara (570), Kalimantan Barat (463), Kepulauan Riau (426), dan Sulawesi Selatan (343). Kematian ODHA menurun dari 46% pada tahun 2006 menjadi 18% pada tahun 2009. (Data diperoleh dari Pusat Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan RI).
Sehingga, PIKM Andalas Group, yang dalam hal ini merupakan forum dan media pusat informasi dan konseling seputar permasalahan remaja, HIV-AIDS, Seksualitas, Napza mempunyai tanggungjawab untuk ikut berperan aktif dalam pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS. Terlebih, PIKM Andalas Group menjadi wadah kepedulian remaja terhadap persoalan mereka
koq baru d posting sekarang ya saudara??
BalasHapushmm.. like thiis......... semoga kedepannya lebih banyak kegiaatan lagii,,, amiin
BalasHapussetujuuu dg anonymous...
BalasHapusspy org2 tau dg kberadaan kitaaa,,, :)